Rabu, 27 Januari 2016


 REOG DHODHOG (KENDANG) TULUNGAGUNG

 Sejarah Reog Dhodhog Tulungagung

Reog Kendang Tulungagung yaiku kesenian tari rakyat kang ngambarake arak-arakan prajurit Kedhirilaya ing kagiatan ngiringi Ratu Kilisuci tumuju ing gunung kelud,kanggo nemoni Jathasura.Jroning tarian reog kendang Tulungaung kang dipunggawani kanthi cacah panari 6 wong lan ngambarake para prajurit.

















Penari Reyog Kendhang Nilai-nilai yang terdapat di kesenian Reyog Kendhang asal daerah Tulungagung ini, mencerminkan sifat kearifan lokal kesenian tradisional. Kesenian sendiri, bersangkutan mengenai proses pembelajaran dari lingkungan untuk manusia. Dari sebuah pengamatan sosial, pola prilaku kehidupan, maupun wacana yang sedang hangat dibicarakan, bisa diproses melalui kesenian, sehingga dari kesenian pulalah kita bisa mengambil sikap dalam menyikapi permasalahan. Seperti Reyog Kendhang asal daerah Tulungagung, menurut sekilas cerita, bahwasanya asal usul Reyog Kendhang ini berasal dari penolakan lamaran yang dilakukan oleh Putri Dewi Kilisuci terhadap seorang Raja Bugis. Memang leluhur kita, selalu mengaitkan antara peristiwa dengan bentuk kesenian, salah satunya Reyog Kendhang ini. Menurut cerita yang dituturkan oleh Bapak Endin, Beliau seorang penggerak kesenian dan kebudayaan di Tulungagung, menceritakan dahulu kala ada Raja Bugis yang ingin melamar putri Kediri, yaitu Dewi Kilisuci, akan tetapi yang disuruh melamar adalah prajuritnya. Namun ketika diperjalanan dari Bugis ke Kediri, rombongan mereka kesasar (salah arah) sesampainya di Madiun.

Adapun gerak seni yang tercipta secara alami, diantaranya; peralatan tadi sebelum diserahkan kepada sang putri, sang prajurit berdoa memohon kepada Sang Pencipta Alam, maka para prajurit memandang bawah dan ke atas lalu kekanan-kekiri. Maka terciptanya gerak Sumi Langit (Sundangan). Para prajurit melalui semedi dengan geduk tanah supaya diterima barang-barangnya maka terciptalah gerak Gejoh Bumi. Para prajurit setelah semedi mengantarkan persembahan (Bebono). Maka tercipta Gerak Joget Menthokan (munduk-munduk). Setelah barang-barang diserahkan maka para prajurit mundur/lengser, maka terciptalah Gerak Patetan. Setelah barang-barang diteliti para prajurit melingkar menyaksikan, maka terciptakah Gerak Joget Lilingan. Setelah dinyatakan cocok diterima barang-barang itu para prajurit kaget terciptalah joget Mindak Kecik Noleh Kanan Noleh Kiri. Para prajurit memuncak kegirangannya, maka tercipta Gerak Joget Andul (engklek). Setelah para prajurit bersenang sang putri khidmat menciptakan sesosok tubuh melesat masuk sumur, prajurit tahu. Semua melihat sumur maka tercipta Gerak Ngungak Sumur. Setelah melihat sumur sangat dalam, maka tercipta joget Kejang Jinjit. 
Saya sebagai pembuat blog Reog Kendang yang merupakan kesenian khas Tulungagung yaitu kota kelahiran saya, saya akan selalu melestarikan kesenian ini. Saya yang juga merupakan penari reog kendang tulungagung akan selalu mencintai hobi saya ini.
Hobi saya yang saya tekuni sejak umur 4 tahun ini membuat saya mendapatkan banyak prestasi, salah satunya adalah mendapatkan juara 1 dalam acara HUT RI 17 Agustus 2014 tingkat Kab. Tulungagung, tim reog saya dari SMK SORE Tulungagung menampilkan tarian reog kendang dengan maksimal, walaupun ada insiden yang terjadi, yaitu salah satu tim saya mengalami kecelakaan saat menari, yaitu terpeleset saat menari. Selain itu saya juga sering mendapat undangan menari diberbagai sekolah dan berbagai event baik desa maupun sekolah. Yang pasti tujuan saya adalah membuat kedua orang tua bangga.



Acara yang sangat saya kenang dan sangat saya banggakan adalah Acara Rekor Muri Reog Kendang Tulungagung di GOR lembupeteng yang merupakan Rekor Dunia


Tak lupa saya ingin membagi perlengkapan kostum yang dipakai pada reog kendang Tulungagung yaitu :
  KOSTUM  BAGIAN KEPALA
1.      Udheng
2.      Guling/ iker
3.      Sumping
4.      Kaca mata
  KOSTUM  BAGIAN BADAN.
1.      Baju
2.      Clono/ kathok
3.      Kain panjang/ jarit
4.      Stagen
5.      Sabuk timang
6.      Kace
7.      Ter
8.      Srempang
9.      Boro-boro
10.  Sampur 
11.  Keris

  KOSTUM  BAGIAN LENGAN
1.      Deker
  KOSTUM  BAGIAN KAKI
1.      Kaos kaki
2.      Gongseng/ klinthing
 
 Yang terpenting jaga kelestarian budaya kita, baik budaya daerah maupun budaya lokal, jangan sampai budaya yang kita miliki m=direbut oleh bangsa lain, karena Indonesia memiliki budaya yang sangat khas dan beragam.

Rabu, 20 Januari 2016

Nama : Alit Tri Sakti
Kelas : XII TKJ 1
No. absen : 09
Alamat : Jalan Sultanagung 04 Ds. Ketanon